Orang Itu Sudah Meninggal


Dua hari yang lalu, suami saya bilang kalau di bawah jembatan perbatasan antara Kota Bandung dan kab Bandung ada orang gila yang tangannya infeksi membengkak bahkan kelihatannya nyaris membusuk. Dan suami saya ingin mencoba untuk meminta bantuan ke lembaga sosial yang cukup terkenal di sini, karena kalau untuk mengobatinya sendiri uang kami mungkin ngga akan cukup.

Namun sayang… prosedur untuk meminta bantuan itu lumayan ribet, karena mesti bikin proposal dilengkapi KTP dan foto2. Suami saya bilang, dia orang gila mana mungkin punya KTP dan kalau pun harus pakai proposal rasanya terlalu lama karena kondisi orang itu sudah kelihatan sangat parah dan bisa meninggal. Akhirnya dari pihak lembaga memberi kemudahan, mereka minta suami saya motoin orang itu saja sebagai bukti.

Kemudian keesok harinya suami saya berangkat ke kantor dengan membawa kamera, beliau berniat untuk memotret orang itu. Namun saat tiba di sana orang itu sudah tidak ada. Suami saya pun bertanya ke orang yang berjualan di sekitar situ. Ternyata, katanya orang itu sudah meninggal kemarin sore dan jenazahnya dibawa ke kantor polisi.

Kejadian tersebut membuat miris hati kami. Karena ternyata banyak orang yang kurang sensitif dengan keadaan di sekitar mereka. Padahal kalau dipikir dari sekian banyak orang yang lewat pastilah banyak orang kaya yang pernah melihat kondisi orang itu. Seandainya ada yang peduli untuk membiayai pengobatannya… seandainya lembaga2 sosial itu tidak punya peraturan yang rumit… pastilah ngga akan terlambat seperti ini. Ini hanya sekedar pemikiran saya, mungkin setiap lembaga-lembaga sosial juga punya standar peraturan sendiri, saya kurang tau.

Saat ngobrol dengan suami saya lewat YM… saya hanya bisa bilang…“Bi, abi baik banget sih…sama orang gila saja peduli banget…”

Sungguh dalam hati saya bersyukur sekali, dikasih sama Allah seorang suami yang hatinya sangat baik. Dirimu memang ngga akan ada duanya,bi…luv u bi…

Leave a Reply